Setelah penantian panjang, galau setiap harinya dan deg-degan gak jelas. Akhirnya saya dapat juga janji temu buat bikin visa di kedutaan Jerman di Wina. Lega, seneng, masih seperempat galau, dan macam-macam rasanya waktu itu. Bayangkan saja, saya dapat kontrak kerja pertanggal 4 September, dan sejak pertengahan Juni sampai September awal, ngga ada janji kosong tertera di laman resmi kedutaan Jerman di Wina, alias sudah full-booked semua. Saya bahkan email dan telpon mereka, dan jawaban mereka hanya saya diminta cek laman Terminvergabe Visa beberapa kali dalam sehari, siapa tahu ada yang membatalkan janji temu visa dan saya bisa menggantikan mereka. Lalu singkat cerita, Alhamdulillah-nya saya dapat termin tanggal 13 Juli 2017.
Baca juga apply visa BFD part 1 .
- 2 lembar formulir pengajuan izin tinggal (Anträge auf Erteilung einer Aufenthaltserlaubnis) yang telah diisi dan ditandatangani. Formulir ini dapat diunduh di www.wien.diplo.de atau diambil di kantor kedutaan Jerman.
- 2 lembar surat pernyataan Belehrungen gemäß § 54 AufenthG yang telah ditandatangani. Surat pernyataan ini dapat diunduh di www.wien.diplo.de atau diambil di kantor kedutaan Jerman.
- 2 pas foto yang dapat dicetak langsung di kedutaan dengan harga 7€ per empat lembar foto. Ada mesin foto otomatis di sana yang ketentuan cetaknya sesuai dengan yang diminta kedutaan Jerman. Jika kalian mencetak foto sendiri, wajib mengunakan latar putih.
- Uang 60€ tunai yang nantinya akan dibayarkan di loket pengajuan visa.
- Paspor Republik Indonesia karena saya warga negara Indonesia.
- Meldebestätigung der österreichischen Meldebehörde (Meldezettel) atau surat bukti pendaftaran kependudukan di Austria. Surat ini saya dapat ketika pertama datang di Austria dan melakukan daftar diri atau lapor diri di kantor kependudukan setempat.
- Österreichischer Aufenthaltstitel atau izin tinggal di Austria.
- Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Austria.
- Kontrak atau perjanjian kerja di Jerman. Karena saya mengajukan visa BFD, maka kontrak kerja saya juga harus ditandatangani oleh Bundesamt für Familie und Zivilgesellschaftliche Aufgaben (In English: Federal Office of Family and Civic Duties).
- Daftar riwayat hidup lengkap.
- Surat motivasi lengkap.
- Dokumen tentang status saya di Austria seperti misalnya kontrak Aupair, atau konfirmasi penerimaan di sekolah bahasa atau universitas di Austria.
- Ijasah sekolah terakhir saya. Awalnya saya ngga yakin apa saya memang perlu membawa ijasah saya. Tapi akhirnya sebagai jaga-jaga saya bawa saja dan ternyata memang diminta.
Kantor Kedutaan Jerman di Wina |
Setelah ngobrol dengan dua perempuan Georgia ini, kami memutuskan untuk naik ke lantai satu yang diperuntukkan sebagai kantor konsulat Jerman. Nah, setelah sedikit berbicara (dan berdebat) dengan petugas di lantai dua yang mengatakan bahwa pengajuan visa hari itu hanya dilakukan pagi hari, mereka akhirnya menyuruh kami kembali ke lantai dasar karena dia akan memanggilkan petugas visa ke lantai dasar setelah kami menunjukkan bukti janji temu yang dikirim kedutaan ke e-mail kami.
Nah, sampai di sini postingan kali ini. Buat pejuang visa di seluruh dunia, SEMANGAAAAATTTTTT!!!!!!
Ps. Terima kasih buat kalian semua yang sudah mendoakan supaya saya bisa dapat janji temu bikin visa. I do love you, guys. xoxo, Ree