Tidak ada bulan. Lautan surutkah? Atau ombaknya semakin meninggi? Segalanya arbitrer. Dan aku merancukan hati. Biar searah.Artikulatifmu meremang. Akustikmu kosong. Dan aku.. Mendapati auditoris yang penuh diksi ganjil. Kau mengacaukan segala sistem bunyi.Distorsimu ini. Salahkah kuterjemahkan? Hingga kini aku mengabur. Menjadi sosok yg tak tegas.Segala semantik serabutan. Kacau. Tak teratur. Dan aku pun semakin tak tahu harus apa. Tak ada pembentukan makna yg stabil. Tak ada penuntunSekarang sekmental tak lagi sejalan dg leksikal. Dan suprasekmental menjadi raja tinggi. Sok penuh tekanan dan intonasi yang tak penting.Menghirup sisa udara dalam bahasanku. Semoga lega. Biar bisa tenang. Biar bisa terangkai tulisan yang benar, sehingga fonetikku jujur. Lugu.Tidak ada bulan. Lautan surutkah? Atau ombaknya semakin meninggi? Segalanya arbitrer. Dan aku merancukan hati. Biar searah.
Kau adalah sebelah sayap. Tapi mereka adalah jiwa. Aku bisa merangkak ketika tak lagi ada sayap. Tapi tanpa jiwa, aku bisa apa??Keluarga intiku. Mereka adalah akunya aku. Mereka tawaku, air mataku, lelahku dan semangatku.Laki2 itu jantungnya sakit. Langit kelam dan hujan turun. Tp tetap dilewati lebih dari tiga puluh kilo meter untukku. Hanya untukku.Padahal hawa dingin setajam katana sang samurai. Dan dy basah kuyup. Tapi dy tetap mnerjang hujan malam itu. Demi aku, aku yg mengeluh sakitDan seakan masa bodoh pd tubuhnya, dy tersenyum ketika melihatku. Oh, Tuhan.. Aku merasa bersalah. Sepanjang arah kembali, aku ditampar bisuLaki-laki lain tidak akan pernah melakukan itu untukku. Mungkin engkau juga tidak, hey sebelah sayap. Tp dy melakukanny. Demi aku..Demi sang pemilik hujan, aku berjanji. Tidak akan kukecewakan laki-laki ini. Sekuat, semampuku. Aku akan membanggakannya. Dy kekuatanku skrgDia.. Laki-laki yang selalu kupanggil "bapak".Aku merindukanmu, pak. Bolehkah aku menjadi kakimu ketika nanti kau tak bisa lagi berjalan? Bolehkah bapak??Aku merindukanmu, pak. Bisakah aku kembali menjadi gadis kecilmu lagi? Yg kau gendong, kau seka air matanya ketika aku meleleh bersama luka.Dan ibu, aku ingin merangkai baris kata untukmu juga. Tapi aku selalu gagal. Tak pernah ada kata yang sepadan untukmu.Engkau tau kenapa, bu? Karena tak ada satu kata pun yang pantas kusejajarkan untk menggantikan arti kehadiranmu dalam kehidupanku.Ibu, maaf ya. Tak pernah aku bisa menjadi wanita dewasa di hadapanmu. Karena ketika denganmu, yang aku tahu hanya kehangatan dekapanmu. AmanAku mencintaimu sepanjang umur yang Tuhan titipkan pada takdirku. Aku mencintaimu, ibu, bapak..
Tiga tahun ini masih akan dibelenggu rutinitas. Kampus, belajar, tugas, kuliah. Well, not bad sih tp membosankan.Mendadak berharap, klo besok bangun dan aku udah sibuk skripsi. Bukannya sibuk dg jadwal kuliah harian.Skripsi mungkin terlihat horror karena paradigma yang dilekatkan padanya. Tapi, itulah sensasinya jd anak kuliahan.Ah ya, lanjut. Setelah skripsi kelar - sidang - yudisium - wisuda (mgkn tahapny ada yg kelewat) JENG JENGG.. Dunia baru, i'm coming bebeeeh.Nah, selamat berjuang!! Single fighter!!! Sekarang uda masuk dlm tahap "Ini hidupmu. Ini jalanmu. Ini pilihanmu" :) #gasabar *tahapkrusial*Buat saya, tahap ini paling penting. Ada satu keputusan, jika planing 23 gagal, maka next plan bakal rumit. Lama.Saya bakal nyari kerja yg kerjaanny ngga formal. Yg ngga nuntut saya ada tiap hari. Yg ngga terlalu ribet sistemnya. #mintanyamulukmulukPenulis? Pemandu Wisata? Wirausahawan?? Mungkin..Selain itu, saya ingin mewujudkan mimpi-mimpi saya. Jepang. Inggris. Terlalu tinggi? Ngga jg. Stiap org bebas pnya mimpi kok. Apapun..Ngga ada yang ngga mungkin kok, klo ada NIAT, USAHA dan KEMAMPUAN. Saya sudah membuktikannya, mimpi saya sebelumny skrg sudah jg kenyataan.Mimpi-mimpi lainnya sedang mengantri untuk diwujudkan. PASTI diwujudkan :)Dan sekarang, saya udah ngga sabar. Skripsi skripsi. Wisuda wisuda. Ngga sabar jd MABA (mahasiswa basi) semester tua :DAh iya satu lagi, doa bapak sm ibuk. Keikhlasan mereka melepaskan anak perempuanny ini mengambil jalan apa pun yg dimaunya. *bighugs* :')Jurusan Bahasa di SMA - Kuliah Sastra Jerman (pindah) Kuliah Sastra Jepang. Padahal klo kalian paksa, saya mungkin bakal jd anak "alam" :pPokoknya kebahagiaan dan rasa bersyukur paling sempurna yang pernah saya rasakan selama ini adalah menjadi anak kalian.Saya akan berbagi kebahagiaan dg bapak dan ibuk sepanjang hidup saya, meski tdk selalu d smping kalian. I do love u.. Api semangat abadikuRestu dan doa sudah didapat di awal, semakin ngga sabar untuk berusaha mewujudkan mimpi-mimpi saya :)So, lady.. Keep fighting!! Jangan lemah. Meskipun tahapan tahapan hidupmu tanpa sebelah sayapmu. Tersenyumlah!! Hidupmu PASTI indah. SELALU.
Buku biru lusuh tebal,halaman pertama.
Dear Diary,,,Diary namanya Richo..Richo Pradatama..Dialah kak Richo-ku, ku perkenalkan padamu..kamu harus tau diary.Dialah alasanku untuk semua pertanyaan yang ada.Tapi dia begitu sulit ku jangkau.Dia begitu jauh… sangat jauh…Tapi diary…Dia tak tahu….Aku selalu berjalan di belakangnya, berangkat dan pulang sekolah.Dia tak tahu…Aku selalu menunggunya, di depan rumahnya dan di gerbang sekolah.Dia tak tahu..Dia sama sekali tak tahu….Padahal aku ingin sekali dia tahuAku igin dia tahuSangat menginginkannyaBantu aku memberitahunya satu kalimat ini diary…Bantu aku memberitahunya, Bantu aku mengatakan….“I love you,kak…”-Icha-
Perempuan itu melihat lurus ke depan. Ke satu titik yang tidak akan pernah bisa dilihat oleh orang lain. Perempuan itu fokus. Tanpa kedip dia memandang titik yang dijadikannya tujuan hidup. Dia memutuskan akan mengubah semuanya. Dia akan bertahan sekuat dia bisa pada apa yang telah diputuskannya untuk dijalani. Dia akan melakukannya.
Semua baginya sudah berubah dan tidak akan pernah menjadi sama lagi. Laki-laki yang dicintainya sudah pergi. Meninggalkannya tersudut, dikelilingi kekecewaan dan perasaan sedih. Ya, laki-laki itu telah pergi dan entah akan kembali atau tidak. Perempuan itu sudah kelelahan untuk tetap bertahan pada perasaannya. Dia sudah memutuskan akan menepikan semuanya dan melangkah maju. Biarkanlah semua tentang laki-laki itu menjadi satu kenangan indah dalam alur hidupnya yang tak terarah dengan benar.
Sebenarnya sulit baginya. Sangat sulit bagi perempuan itu untuk menjejak dengan baik pada bumi ketika dia menyadari bahwa laki-laki yang dicintainya itu bukan lagi menjadi miliknya. Laki-laki itu telah melepaskannya dan memilih pergi. Alasan-alasan yang dimuntahkan hanya sekedar topping penambah sesak dan sakit baginya. Percuma saja jika perempuan itu terus meminta agar semua bisa diperbaiki karena laki-laki itu sombong. Bukankah telah kau ketahui sebelumnya bahwa laki-laki itu sombong dan keras kepala. Laki=laki itu sulit dijelaskan dalam kata. Laki-laki itu sukar dan perempuan itu memang sudah menyadarinya dari awal tapi dia malah tetap memilih mencintai laki-laki sepserti itu.
Dan lihat. Inilah hasilnya. Setelah semua berjalan dengan penuh perasaan sabar, tulus dan apa adanya. Perempuan itu malah ditinggalkan. Perempuan itu malah dibuang oleh laki-laki yang dicintainya. Perempuan itu menjadi perempuan sisa-sisa yang selaksa sampah di depan laki-laki yang dicintainya. Mengenaskan. Memuakkan malah ketika perempuan itu malah masih bisa berujar dengan pelan bahwa dia masih mencintai laki-laki itu sama besar seperti saat laki-laki itu masih berdiri sebagai laki-lakinya.
Kebodohan macam apa yang diagung-agungkan perempuan seperti itu. Atas nama cintakah perempuan itu melakukan semua kebutaan tindakan itu. Cinta seperti apa itu?? Cinta seperti apa yang tega menyakiti kekasihnya dengan sebegitu parahnya. Cinta seperti apa yang membuat seorang kekasih rela disingkirkan dan sama sekali tak tersentuh dalam lingkar kehidupan orang yang dicintainya.
Bukan. Ini bukan cinta. Yang aku tahu cinta adalah perasaan yang bisa membuat seseorang bahagia. Cinta adalah perasaan yang membuat seseorang istimewa, merasa berbeda dari orang lain. Cinta itu keindahan. Anugerah kehidupan karena kamu telah ada dan hidup dengan baik di dunia ini.
Jadi, apakah perempuan itu memang merasakan cinta? Atau hanya sebuah kebodohan dan ketololan tanpa batas.
Kurangkah perasaan cinta ini untukmu?Kurangkah semua yang ku korbankan untukmu?Tidakkah kau merasa semuanya sudah demikian banyak kurelakan.Segalanya demikian tulus dan tanpa harapan yang pernah kau terangi.Tapi tetap saja kau seperti badai yang mencoba mematikan satu lilin kecil yang surut redam berusaha tetap hidup dan mengobarkan semangatnya.Kau memang tak sama rasa denganku.Tidak heran.Marahku pun juga tak pernah berguna.Mungkin benar ada baiknya kuperbaiki saja perasaan ini.Kuralat saja semua yang ada untukmu karena kau pun tak pernah dengan benar menghargainya.Lelah.Jelas dan terus.Tanpa ada jeda semuanya selalu saja mengusik dan menekan-nekan sisi kesabaranku.Belum sampai batas memang.Namun rasanya tetap saja menyakitkan.Kau sungguh memuakkan.Aku kecewa.Tapi sama seperti yang sebelumnya.Kecewaku pun tidak pernah menjadi arti untukmu.Aku sedih.Sepertinya semua ini mengajakku untuk mengalah saja.Apa memang demikian sulitnya jalan yang harus ku lalui untuk dapat mendapatkan sedikit imbalan yang setimpal untuk perasaan ini,mungkin balasan yang indah darimu.Mungkin perasaan yang sama darimu.Ah sudahlah.Itu sama saja seperti bermimpi.Aku tidak mau kecewa lagi.Jadi ya sudahlah.Mau apapun percumakan??Maka seperti biasanya, aku akan menepi dan kembali menjadi penonton saja.Sudah demikian kelelahan aku melangkah dalam arus tokoh dalam kisah ini
Aku menepi pada detik ini, menghayati setiap kenangan yang terangkai murni pada kisah kita. Akankah bisa kuulangi semua itu? Kadangkala egoku begitu mengetuai semua labil rasaku. Tapi lebih sering lagi aku dikuasai sikap dimana aku benar-benar berharap bisa bersamamu lagi. Kekasihku, bisakah kupanggil kamu begitu? Sayangku, bolehkah kusapa kamu begitu? Entahlah, aku benar-benar tidak tahu. Aku tidak tahu. Aku hanya tidak bisa melupakanmu. Itu saja. Tidak bisa benar-benar menghapusmu dari semua kegiatan-kegiatanku yang menuntut begitu banyak waktuku. Tapi dari semua itu selalu saja ada detik detik berlebih yang kugunakan untuk merindukanmu. Inikah cinta? Inikah cintaku yang pertama?? Inikah semua keikhlasan cinta dimana aku akan merelakan kebahagiaanku untuk kebahagiaanmu. Apa pun yang akan kamu putuskan, apapun yang kamu tentukan. Aku akan menerima. Sekarang aku akan mencintaimu saja. Seperti apa responmu, itu adalah kehendakmu sendiri dan aku akan menjadi penurut. Ada lelahku sebenarnya, aku tidak ingin dipermainkan lagi. Perasaan ini sudah terlalu menguras emosiku dan aku tidak mau diminta bertindak lebih untuk suatu harapan tentang kita yang mungkin saja hanya sekedar fatamorgana. Harapan yang dengan sekeras usaha ku coba untuk kutekan jauh-jauh, jangan.. jangan terlalu berharap. Kamu mungkin tidak punya perasaan yang sama. Jadi biar saja begini biar usah aku menangis lagi. Setidaknya aku bisa tetap menjaga semua cinta dan hati ini setia sepenuhnya untukmu. Hanya untukmu, cinta pertamaku. Kamu. Satu hanya kamu.
THE LADY OF MIRKWOOD
The dream catcher who belong to The Lord of Mirkwood. Don't hesitate to come for say a small "hello!"
Formulir Kontak
POPULAR POSTS
Categories
- 30-Day Writing Challenge 4
- AUPAIR 2
- Cerpen 25
- Impian 6
- Ini Curhat 11
- Jejak R & D 2
- Kisah di Austria 7
- Kisah di Jerman 7
- Kisah Tak Sempurna 8
- Kumpulan Twitt 19
- Malaikat Hujan 7
- Puisi 18
- Random Thoughts 23
- Reading Link 2
- Untaian Kata 32
- Untuk Senpai 52
- Untuk SID 7
- Visa Jerman 3
- WritingChallenge 4
Blog Archive
-
2023
(17)
-
Mei
(17)
- Prioritasmu
- Untukmu
- Salju di Bulan April
- Nadamu
- Ketika
- Jangan Jatuh Cinta Lagi
- Movin' On
- Aku
- Pembencimu
- Yang Diingatkan Oleh Rindu
- How to Have a Long and Happy Relationship?
- Cerita Tentang Anggarra
- I Ever Met A Man
- Dia Suka Perempuan Berambut Panjang
- Berdamai Dengan Masa Lalu
- Sleep Paralysis
- Sang Pemimpi
-
Mei
(17)
-
2013
(25)
- Desember (3)
- November (3)
- Oktober (2)
- September (1)
- Juli (1)
- Juni (2)
- Mei (1)
- April (7)
- Maret (5)