Prioritasmu

Hari ini, aku belajar mengenal prioritas. Untuk pertama kalinya aku sadar dan mengerti tentang alasan-alasan yang dulu kerap kupertanyakan. 

Aku mengabarinya segala hal. Lalu menunggu dan bersabar untuk sekedar mendengar balasmu tentang kabar-kabar yang kukirimkan.

Aku menunggu. Menunggu. Dan menunggu.

Tapi tak ada kabar berbalas. 

Kenapa?

Dan sekarang aku mengerti, seperti yang kukatakan tadi. 

Aku hanya..  bukan prioritasmu.

Itu saja. 

Juni 11, 2017 9:53 pm

0 Comments

Menulislah dan jujurlah. Rangkaian kata itu lebih mujarab daripada sekuali ramuan sihir.