Jangan Pergi (LAGI)

Hello Schatz..

 

Aku merindukanmu. Aku merindukan senyuman yang nampak samar di bibirmu. aku merindukan menyentuh garis tulang hidupmu. Dan aku juga merindukan saat-saat dimana kita bersama, namun tanpa kata. Intinya, aku merindukan semua tentangmu.

 

Dulu aku sempat berharap bisa menjauh dan pergi darimu. Melupakan semua yang sempat terjadi diantara kita dan mencoba merelakan segalanya. tapi, entah untuk keberapa kalinya aku terus saja kalah melawan diriku sendiri. Sepertinya dirimu telah menjadi satu bagian yang sangat penting dalam diriku. Ada beberapa hal darimu yang mungkin saja memang tidak kusukai, tapi perasaan bahagia bersamamu menetralisir semuanya.

Schatz, ingat semua yang sempat kukatakan padamu?

 

Kamu adalah karmaku. Ya, karma. karma untuk semua yang telah terjadi di masa laluku. kamu adalah bentuk pembalasan untuk kesalahan-kesalahanku di masa lalu. Jadi aku akan mengikhlaskan ketika sikapmu terus saja membuatku merasa jenuh. Kamau adlah karmaku dan aku harus menerima ini.

 

Aku tidak akan pergi. Tidak akan.

 

Sejauh aku mampu tetap mempertahankan perasaanku ini, aku akan tetap keukeuh berada di satu sudut yang memujamu meskipun dari kejauhan. aku akan tetap menjadi bayangan tak terlihat jika memang itu yang kamu mau. Aku akan menjadi angin lembut yang berada di sekitarmu tanpa berharap kau acuhkan. Aku akan menjadi sebentuk kenangan bagimu jika memang tak lagi kamu mau menjadikannya realitas.

 

Aku akan menjadi seseorang yang menyukaimu. SELALU.

 

Dan doaku, kamu jangan pergi, lagi.

 

Seandainya bisa, aku ingin mencoba lagi semuanya. Semua yang tak pernah sempat kita selesaikan. Aku akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, jika dengan begitu aku tetap bisa meraba keberadaanmu di sampingku. Aku akan menjadi setan yang baik untukmu.

 

Jadi schatz... Bolehkah kuminta agar kamu jangan pergi lagi?

0 Comments

Menulislah dan jujurlah. Rangkaian kata itu lebih mujarab daripada sekuali ramuan sihir.