Harapan


Aku adalah orang yang terbiasa bermimpi. Bukan hanya terbiasa, merencanakan sesuatu di masa depan adalah sebuah hobi bagiku. Merencanakan banyak hal-hal besar yang akan membuatku tersenyum.

Aku akan pergi ke Jepang. Aku akan menikah dengan laki-laki yang kucintai. Aku akan memiliki tiga anak yang akan sangat kusayangi. Dan aku akan hidup dengan berguna dan bahagia.

Harapan, ya seperti itulah. Dan aku sangat suka. Aku bisa hidup dan bertahan sejauh ini hanya karena aku berpegang teguh pada semua harapan dan impianku. Aku tidak akan pernah rela membiarkan impianku tumbuh hanya sebagai sebuah rekaan yang berputar di otakku.

Tidak. Aku akan mewujudkannya. Meskipun butuh waktu lama dan kerja keras aku akan terus berusaha membuat impianku tetap hidup dan menjadi sebuah wujud nyata yang bisa kubanggakan. Aku akan melakukannya, meskuipun dalam perjalannya aku akan menangis dan tergugu dengan keras. Tidak apa-apa. Asal aku bisa melahirkan satu bentuk baru dari impian yang menjadi realitas asli. Aku tidak apa-apa. Aku akan hidup, terus hidup dan bahagia. tak peduli bagaimanapun orang mencemooh bagaimana tingginya aku bermimpi dan berkhayal.

Silakan tertawa. Akupun kerap menertaai diriku sendiri. Tapi setelah tertawa aku akan menyingsingkan lengan bajuku dan mengusahakan segala yang kubisa agar impianku terwujud. Doa bapak dan ibu melindungiku. Doa mereka melindungiku dari perkara-perkara yang menjauhkanku dari pusat fokus impianku. Doa bapak dan ibu, ya doa mereka yang akan mengantarkanku untuk tersenyum dan menatap lurus ke depan. Mengangkat kepalaku dengan tegak dan berkaya, "Aku bisa melakukannya."

0 Comments

Menulislah dan jujurlah. Rangkaian kata itu lebih mujarab daripada sekuali ramuan sihir.